Home » Edukasi » rukun shalat menurut imam syafi’i

rukun shalat menurut imam syafi’i

Kata Pengantar

Halo selamat datang di hulala.co.id, situs informasi religi terdepan yang membahas tuntunan ibadah secara komprehensif. Pada kesempatan ini, kami akan mengulas tuntunan shalat menurut mazhab Imam Syafi’i, yang merupakan salah satu mazhab terkemuka dalam Islam. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang rukun shalat, syarat-syaratnya, dan penjelasan terperinci untuk setiap rukun. Jadi, mari simak pembahasannya dengan saksama.

Pendahuluan

Shalat merupakan ibadah wajib yang menjadi sendi utama dalam agama Islam. Pelaksanaannya didasarkan pada tuntunan syariat yang telah ditetapkan Rasulullah SAW. Di antara mazhab-mazhab fiqih, Mazhab Syafi’i memiliki pemahaman tersendiri mengenai praktik shalat, termasuk perihal rukun-rukunnya.

Rukun shalat adalah unsur-unsur yang wajib dipenuhi dalam melaksanakan shalat. Jika salah satu rukun ditinggalkan, maka shalat akan batal dan harus diulang kembali. Memahami rukun shalat dengan benar menjadi sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin menjalankan ibadah shalat sesuai dengan tuntunan syariat.

Imam Syafi’i, salah satu tokoh besar Mazhab Syafi’i, menetapkan 13 rukun shalat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan shalat. Ketigabelas rukun tersebut saling berkaitan dan membentuk kesatuan tak terpisahkan dalam praktik shalat.

Rukun-Rukun Shalat Menurut Imam Syafi’i

1. Niat

Niat merupakan syarat utama dalam melaksanakan shalat. Niat adalah membulatkan tekad di dalam hati untuk mengerjakan shalat tertentu pada waktu tertentu. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum memulai shalat.

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada awal shalat. Ucapan ini menandai dimulainya shalat dan merupakan tanda masuknya ke dalam kondisi ihram atau keadaan khusus ibadah shalat.

3. Berdiri Tegak

Berdiri tegak merupakan rukun shalat yang wajib dipenuhi bagi orang yang mampu. Bagi orang yang tidak mampu berdiri, diperbolehkan shalat dengan duduk atau berbaring sesuai kondisi kesehatannya.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun shalat yang wajib dilakukan di setiap rakaat. Surat Al-Fatihah merupakan surat yang pertama dalam Al-Qur’an dan berisi puji-pujian kepada Allah SWT.

5. Ruku’

Ruku’ adalah gerakan menundukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Ruku’ dilakukan setelah membaca Surat Al-Fatihah dan merupakan tanda pengagungan kepada Allah SWT.

6. I’tidal

I’tidal adalah gerakan kembali berdiri tegak setelah ruku’. I’tidal merupakan tanda berdiri tegak kembali setelah merendahkan diri kepada Allah SWT.

7. Sujud

Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan ujung-ujung kaki di atas lantai atau tanah. Sujud merupakan tanda ketundukan sepenuhnya kepada Allah SWT.

8. Duduk di antara Dua Sujud

Duduk di antara dua sujud adalah rukun shalat yang wajib dilakukan setelah sujud pertama. Duduk ini dilakukan untuk mengistirahatkan badan sebelum melanjutkan sujud kedua.

9. Sujud Kedua

Sujud kedua adalah rukun shalat yang sama dengan sujud pertama. Sujud kedua dilakukan setelah duduk di antara dua sujud.

10. Duduk Tasyahud Akhir

Duduk tasyahud akhir adalah rukun shalat yang dilakukan setelah sujud kedua. Pada duduk ini, dilakukan pembacaan tasyahud atau doa khusus.

11. Salam Pertama

Salam pertama adalah rukun shalat yang dilakukan dengan menoleh ke kanan dan mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullah” atau “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Salam pertama menandai berakhirnya shalat pada rakaat ganjil.

12. Salam Kedua

Salam kedua adalah rukun shalat yang sama dengan salam pertama. Salam kedua dilakukan dengan menoleh ke kiri dan mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullah” atau “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Salam kedua menandai berakhirnya shalat secara keseluruhan.

13. Tertib

Tertib adalah rukun shalat yang mengharuskan rangkaian gerakan dan bacaan dilakukan sesuai urutannya. Tertib merupakan syarat sah shalat dan tidak boleh diubah-ubah.

Kelebihan dan Kekurangan Rukun Shalat Menurut Imam Syafi’i

Kelebihan:

1. Menjamin kesempurnaan dan kesahan shalat.

2. Membantu menjaga fokus dan konsentrasi saat beribadah.

3. Menumbuhkan rasa disiplin dan keteraturan dalam beribadah.

4. Menciptakan suasana khusyu’ dan hikmat dalam shalat.

5. Membedakan shalat dari ibadah lainnya.

Kekurangan:

1. Mungkin menyulitkan bagi sebagian orang yang memiliki keterbatasan fisik.

2. Membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang tata cara shalat.

3. Dapat menjadi beban bagi orang yang sedang dalam keadaan darurat atau bepergian.

4. Perlu waktu dan latihan yang cukup untuk menguasai rukun shalat dengan benar.

5. Bisa menjadi sumber perdebatan dan perbedaan pendapat di antara para ulama.

Tabel Rukun Shalat Menurut Imam Syafi’i

No. Rukun Deskripsi
1 Niat Membulatkan tekad untuk mengerjakan shalat
2 Takbiratul Ihram Mengucapkan “Allahu Akbar” pada awal shalat
3 Berdiri Tegak Berdiri dengan posisi tegak bagi yang mampu
4 Membaca Surat Al-Fatihah Membaca Surat Al-Fatihah di setiap rakaat
5 Ruku’ Menundukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut
6 I’tidal Kembali berdiri tegak setelah ruku’
7 Sujud Meletakkan dahi, tangan, lutut, dan ujung kaki di atas tanah
8 Duduk di antara Dua Sujud
9 Sujud Kedua
10 Duduk Tasyahud Akhir Duduk untuk membaca tasyahud
11 Salam Pertama
12 Salam Kedua
13 Tertib Melakukan rangkaian shalat sesuai urutan yang ditetapkan

FAQ

1. Berapa jumlah rukun shalat menurut Imam Syafi’i?

13 rukun

2. Apa rukun pertama dalam shalat menurut Imam Syafi’i?

Niat

3. Apa yang dimaksud dengan tertib dalam rukun shalat?

Melakukan rangkaian shalat sesuai urutan yang ditetapkan

4. Apakah sujud merupakan rukun shalat yang wajib dilakukan?

Ya

5. Bisakah shalat tetap sah jika tidak membaca Surat Al-Fatihah?

Tidak

6. Apakah boleh melakukan shalat sambil duduk bagi orang yang berdiri?

Tidak, kecuali bagi yang memiliki alasan syar’i

7. Bagaimana cara mengetahui bahwa shalat telah batal?

Jika salah satu rukun shalat ditinggalkan

8. Apakah ada perbedaan rukun shalat antara laki-laki dan perempuan?

Tidak

9. Berapa rakaat shalat fardu Subuh?

2 rakaat

10. Bisakah seseorang mengulangi gerakan shalat yang telah dilakukan?

Ya, jika diperlukan

11. Apa hikmah di balik adanya rukun-rukun shalat?

Untuk menjaga kesempurnaan dan kesahan shalat

12. Apakah shalat yang tidak memenuhi r